Ket Gambar : Junaedi, Ketua PI 1 Chapter Krakatau, Kritisi Kenaikan Tarif Tol Trans-Sumatra. Foto: Ist

Clickinfo.co.id -- Kenaikan tarif Tol Trans-Sumatra (JTTS) sebesar 30 persen yang mulai berlaku pada 27 November 2025 mendapat respons keras dari berbagai kalangan. Pajero Indonesia One (PI 1) Chapter Krakatau menilai kebijakan tersebut berpotensi menekan sektor logistik dan mendorong pengguna beralih kembali ke jalur non-tol.

Ketua PI 1 Chapter Krakatau, Junaedi, menyatakan bahwa lonjakan tarif lebih dari 30 persen sangat memberatkan, terutama bagi kendaraan pengangkut barang dan jasa.

"Kenaikan sebesar 30 persen lebih ini sangat memberatkan, terutama bagi armada muatan barang dan jasa. Apalagi saat ekonomi melemah, daya beli turun, dan beban hidup semakin berat," ujar Junaedi, Jumat (21/11/2025).

Junaedi, yang juga pemilik Rumah Makan Minang Indah Grup, menambahkan bahwa tarif tol yang terlalu tinggi akan dianggap tidak ekonomis oleh masyarakat maupun pelaku logistik. Kondisi ini dikhawatirkan membuat mereka kembali memilih jalur non-tol yang lebih murah, meskipun waktu tempuh menjadi lebih lama.

Menurutnya, dampak tarif yang tinggi tidak hanya dirasakan pengguna jalan tol, tetapi juga dapat berimbas pada meningkatnya harga barang dan jasa yang didistribusikan kepada masyarakat. Selain itu, pembangunan jalan tol yang menelan biaya besar akan terancam sia-sia jika pengguna berkurang, sementara kepadatan justru kembali meningkat di jalur non-tol.

"Sebaiknya pemerintah melalui sektor terkait lebih mempertimbangkan atau mengkaji lagi kenaikan ini," tutupnya. Junaedi memberikan pernyataan tersebut didampingi Sekretaris PI 1 Chapter Krakatau, Indra Jaya.